Janji yang akan Ku ingat sampai mati

Hari yang cerah dan kebahagiaanpun terpancar dari wajah seorang gadis yang cantik yang bernama Mawar. Sigadis cantik ini baru saja menyelesaikan studinya di SMA dan kini Ia ingin melanjutkan studinya ke universitas yang ternama di indonesia.  Hari ini hari pertama Mawar masuk kuliah,  Mawar terlihat sangat senang dan bahagia karena bisa merasakan hari pertama Ia kuliah di tepat yang selama ini Ia inginkan.
Hari pertama orientasipun diselenggarakan oleh seniornya dikampus, mawar senang karena bisa mengituti orientasi kampus tapi Ia juga merasa takut di kerjain oleh senior-seniornya.  Hari pertama berjalan lancar tanpa di kerjain seniornya Mawar terlihat senang tapi sayangnya pas hari kedua Ia mengikuti ospek Ia malah dikerjain habis-habisan oleh seniornya, tampang mawarpun terlihat kecel terutama pada salah satu seniornya yaitu ARIL.  Aril merupakan salah satu senior yang ganteng di kampusnya itu dan banyak digemari cewek-cewek di kampus, tapi Mawar malah merasa sebel dan kecal karena sering kali di kerjain dan di bentak oleh seniornya itu. Mawar merasa lega karena hari ini hari terakhir mereka mengikuti orientasi kampus, wajah Mawar pun terlihat kembali bersemangat dan bahagia karena mawar merasa bahwa masa-masa Ia di jadikan bulan-bulanan kejahilan seniornya telah berakhir, tanpa diduga Aril pun datang dan menghampiri Mawar Ia meminta maaf karena sering kali mengerjainya. Aril mengaku bahwa Ia senang melihat Mawar dengan tampang lucunya itu saat dikerjain maka dari itu Aril makin tergoda untuk ngerjain mawar lagi, ketika mawar mendengar itu Ia langsung cemberut dan berkata ooo jadi karena muka aku lucu kalau lagi cemberut makanya jd keseringan di kerjain emmm bagus-bagus aku di jadiin main terus ma senior-senior “nyebelin” Aril malah ketawa terbatah-batah saat mendengar omangan mawar. semenjak saat itu lah mereka menjadi dekat satu sama lain dan mulai tibul perasan.
Diselah-selah rutinitas kampusnya mawar dan Aril sering ketemuan dan jalan bareng juga,  mereka berdua sangat dekat hingga sampai berpacaran. Satu kampuspun mulai heboh mendengar kabar mereka berpacar. mawar dan Aril terlihat sangat serasi karena yang satu cantik dan yang satunya lagi tampan, banyak pasangan iri melihat kecocokan antara mereka berdua. setelah setahun mereka berpacaran keluarga Aril memutuskan untuk pindah keluar kota dan Aril pun juga ikut pindah kuliah. ketika mawar mendengar kabar itu mawar khawatir karena mawar tak ingin pisah dari Aril, mawar tau kalau Aril pindah mereka bakalan sulit untuk bertemu, Aril  pun begitu. tapi apa hendak dikata keluarga Aril sudah sepakat untuk pindah dan Aril pun harus melanjutkan studinya tempat lain, Aril mencoba untuk menyakinkan mawar bahwa ia gak akan ninggalin mawar dan balakan selalu menghubungi mawar. semenjak Aril pindah kuliah mawar malah merasa sepi dikampus, mawar merasa seperti ada yang hilang. walau pun kini Aril jauh tapi Aril masih sering menghubungi mawar dan mawar pun sebaliknya, malah ketika  hari libur kuliah Aril pergi untuk bertemu dengan  mawar walau hanya untuk beberapa hari setidaknya mengobatilah rasa kangen antaran maereka berdua. Hampir setahun mereka pacaran jarak jauh dan Aril pun merasa capek, bosan dan jenuh dengan hubungan seperti ini, Aril pun mulai nakal Ia mulai menggoda cewek-cewek dikampusnya dan tak lama kemudian Aril mempunyai pacar baru di kampus barunya itu. Mawar masih tak mengetahui bahwa Aril sudah punya pacar baru, mawar masih mengira Aril setia dengan janji yang pernah ia katakan dulu dan mawar pun masih dengan setia menunggu Aril kembali.

Kini Aril sibuk dengan pacar barunya itu dan sedikit demi-sedikit sudah mulai melupakan mawar, Aril juga sudah jarang menghubugi mawar apa lagi berjumpa dengannya. Mawar pun mulai menyadari itu dan mawarpun mulai curiga, mawar berencana ke tempat Aril tinggal untuk berjumpa dengannya dihari libur semster nantik. sesampainya di tempat Aril mawar mencoba menghubungi Aril tapi sayangnya Aril  malah tidak pernah menjawab Telepon darinya, akhirnya mawar langsung pergi ke rumah Aril.  sesampainya disana Aril malah tidak ada dirumahnya, Mawar kesal dan langsung pergi.  Selama liburannya itu Ia tinggal di tempat kawannya, mawar berharap besok ia bisa bertemu dengan Aril.  Malam harinya mawar di ajak jalan-jalan oleh temannya untuk melihat-lihat kota yang sedang ia kunjungi, tanpa segaja mawar bertemu dengan Aril disitu.  mawar malah tidak menyangka bakalan bisa bertemu dengan Aril disitu, tanpa berlama-lama mawar langsung nyamperin Aril yang sedang duduk.  Aril tampak terkejut waktu melihat mawar yang sedang berdiri di depannya itu, mawar langsung memeluk Aril dan berkata kemana aja kenapa susah kali dihubungi dan gak pernah ke rumah lagi, Aril hanya terdiam tanpa bisa berkata apa-apa, tiba-tiba datanglah seorang wanita dan menanyakan pada mawar kamu siapa?mawar menjawab aku pacarnya dan mawar malah balek nanyak kamu siapanya Aril?sicewek ini pun memberi jawaban yang sama dengan. tanpa butuh waktu lama Aril pun dihujani dengan sejuta pertanyaan oleh mawar, dengan rasa marah dan kecewa  mawar langsung pergi dari tempat itu.
Keesokan harinya Aril mengajak mawar untuk ketemuan, Aril mencoba menjelaskan semua yang telah terjadi kepada mawar, dengan rasa marahnya itu mawar mencoba mendengarkan semua alasan yang Aril katakan.  Mawar memarahi Aril dan berkataterima kasih untuk  luka yang telah kau beri dan  janji yang pernah kau ucapakan dulu, itu semua akan selalu ku ingat hingga mati.  pergi saja kau dan tak usah kembali, lupakan saja cerita cinta kita yang kemarin.  karena sulit rasanya aku percaya kepada mu lagi. cukup tau ku dirimu dan cukup sakit ku karena dirimu. . . . mawar pun langsung pergi meninggalkan Aril.  Mawar merasa dirinya itu bodoh karena selama ini pecaya kepada Aril dan setia menunggu Aril dengan janji yang pernah di ucapkannya dulu. ”(Y)”
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar